Love is not for everyone.


Love is for the broken hearted, to fill in the missing pieces.


Love is for the lost and struggling, to take their hands and point their way.


Love is for the patient ones, to test their faith in each other.


Love is for the weak and small, to shape them into the strong and powerful.


Love is for the liars and deceivers, to bring truth from their lips with a kiss.


Love is for TaeNy and Yulsic, to support each other beyond the end of time.



Rabu, 28 Desember 2011

IT’S OUR STORY (THE POWER OF 9) Part 6

IT’S OUR STORY (THE POWER OF 9)

Author             : Syati’ul Inayah (Shin Min Rin)
Title                 : Its Our Story (The Power of 9)
Gendre            : Romance, Comedy
Main cast         : Taeyeon n Tiffany (TaeNy) Yuri n Jessica (YulSic)
Sub cast           : Sunny, Hyoyeon, Yoona, Seohyun, Sooyoung
Warning           : The Gendre is YuRi (Girl x Girl) don’t like ??? go away !!! No BASHING !!! Coment please …. DON’T BE SILENT READER !!!

Annyeong~~~ readers ……
Aku penulis FF baru nih …. Mohon bimbingannya yaaaahhh :3
Jika ada salah atau kurang puas … tolong coment di kritik dan saran … plisss …. Aku gak marah kok .. hehehe .. aku malah seneng kalo readers sekalian mau mengkritik karyaku ini supaya aku tahu letak kesalahanku dan memperbaikinya segera ^^

Gomawo …. Chuuu~~

Sepertinya Part ini khusus untuk Yurisitable ^^

[PART VI]

Yuri Pov

“Unniee …” Kata Suzy memandangku dalam sekali lalu menangis.
“Wae Suji-ah ?? Ada apa ini ?? Ceritakan padaku !! Jangan menangis !! Cepat ceritakan !!” Kataku sedikit berteriak pada mereka.
“Uri Appa … Uri Appa …” Kata Suzy tangisannya semakin keras.
“Wae ?? Wae Suji ?? Kenapa diam ?? Wae Umma ?? Kenapa semuanya diam ??” Kini aku mulai berteriak.
“Noona…” Kata dong won dongsaengku yang paling kecil.
“Wae wong-ah ?? Wae ??” Kataku mengguncang-guncang tubuh adik kecilku itu.
“Uri Appa, dia sudah meninggal noona.” Katanya lagi.
“MWO ?? MWO YA ?? KENAPA TIDAKADA YANG MEMBERITAHUKU ??” Teriakku sekencang-kencangnya lalu Umma memelukku.
“Kami tidak ingin membuatmu khawatir Yuri-ah.” Ucap Umma.
“MWO ?? Dia itu Appa ku !! Appa kita ?? kenapa semuanya tidak ada yang memberitahuku ?? kenapa ?? kapan itu terjadi ??” Kataku memberontak.
“3 hari yang lalu Unni, Appa dimakamkan di pemakaman  Cheonmachong.” Kata Suzy.
Aku berlari sekencang-kencangnya menuju makam ayah. Kebetulan aku tahu tempat itu. Aku berkeliling makam itu mencari nisan bertuliskan ‘Kwon Il Dong’ setelah satu jam mencari, akhirnya aku menemukannya. Aku langsung tertunduk lemas disamping makam ayah, aku menangis sekencang-kencangya sambil memeluk nisan ayahku.
“Wae Appa ?? Wae ?? Kau bahkan belum melihatku menyanyi dan menari diatas panggung ??” Teriakku. Aku menangis di makam Appa sampai puas, tidak terasa aku tertidur disamping makam Appa. Entah dari mana aku mendapatkan keberanian itu. (Readers YTH, jangan dibayangin ya, ntar bukannya sedih malah ngeri sendiri #author aja sampe merinding bayanginnya hohoho ;) Yuri Unni, come to my house aja #plaak dilempar readers ke planet pluto)
Tak terasa hari sudah pagi, seseorang mengguncang tubuhku dari belakang.
“Nona, maaf ini sudah pagi, nona sudah semalaman disini, apa nona tidak pulang kerumah ??” Tanya seseorang yang sepertinya penjaga makam ini.
“Ah, ne …” Aku bangkit dan mengucek mataku, membungkukkan badannya lalu pulang kerumah dengan langkah gontai. Aku masuk ke kamarku tak perduli semua orang memanggilku. Aku masuk dan mengunci kamar, merebahkan diriku dikasur dan menjernihkan pikiranku. Aku berpikir sebentar …
‘Kalau Appa tidak ada, bagaimana nasib keluargaku ?? Dulu Appa masih ada uang pensiun dari usahanya. Tapi kalau Appa sudah tiada, lalu bagaimana dengan mereka ?? bagaimana sekolah adik-adikku ?? Umma hanya berjualan makanan di depan rumah, itu hanya cukup untuk makan saja, aku harus melakukan sesuatu, aku dan adik-adikku harus tetap melanjutkan sekolah. Ani, adik-adikku jauh lebih penting.’ Gumamku.
Dengn cept aku memakan makanan yang diberikan Umma tadi, lalu pergi mencari kerja. Aku sudah berkeliling kota, tapi tidak ada satupun yang mau memperkerjakan anak yang bahkan brlum lulus SMA spertiku. Aku sudah mulai lelah, kerebahkan diriku di bangku taman. Aku melihat seorang gadis kecil bermain dengan Appanya. Merreka bermain cangkir putar, kelihatannya bahagia sekali. Aku jadi teringat waktu itu dengan Appa, waktu aku dan suzy masih kecil.

[Flashback]

“Appa, putar lebih cepat lagi.” Kataku.
“Anio, nanti kamu pusing.” Kata Appa memperlambat putarannya.
“Unni, aku sudah pusing, mual lagi.” Kata Suzy.
“Yasudah, kalo gitu kamu turun saja. Sama Umma sana.” Kataku lalu mendorong Suzy keluar.
“Unnie…” Katanya lalu berlari ke Umma dan memeluknya. “Unnie jahat.” Katanya lalu menangis di pelukan Umma.
“Appa, ayo putar lagi, lebih kencanng Appa.” Kataku pada Appa.
“Ne, my Princess.” Kata Appa lalu mempercepat putarannya. Aku tertawa sambil berputar-putar. Sambil memutar, tiba-tiba Appa berlari dan naik di cangkir putar lalu memelukku. Kita tertawa bersama-sama.

[End Flashback]

Tanpa terasa air mataku menetes.
“Unni, jangan menangis.” Kata gadis kecil itu.
“Eh..” kataku lalu menyeka air mataku.
“Ini.” Katanya lalu menyodorkanku setangkai bunga, indah sekali.
“Ini untuk Unni, jangan menangis lagi ya Unnie.” Lanjutnya lagi. Aku mengangguk dan mengambil bunga pemberianya.
“Hye Min, apa yang kamu laukan ?? Ayo sini.” Panggil Appanya.
“Maaf nona, anak ini sudah mengganggumu. Maaf.”  Kata Appanya lalu membungkuk padaku.
“Anieyo, gadis ini sama sekali tidak mengganggkuku.” Kataku lalu mengelus rambutnya.
“Unni, jangan menangis lagi yaa.” Katanya sambil memelukku lalu berlari kearah Appanya dan melambaikan tangannya padaku. Aku tersenyum kearahnya.
‘Aku kangen Appa, aku ingin mengunjunginya’ Gumamku. Aku berjalan menuju makam Appa.
‘Kuberikan saja bunga ini kepada Appa’ Gumamku lagi.
Aku menuju tempat yang kemarin aku cari. Aku meletakkan bunga itu didepan nisan Appa (Anggep aja, mayatnya dikubur soalnya kebanyakan orang korea kalo meninggal, di bakar trus abunya di kubur ato ditaro ditempat khusus)
Aku kembali menangis dimakam Appa, mengingat semua kenanganku bersama dengan Appa. Aku menangis sampai tertidur tiba-tiba aku bermimpi …

[In a Dream]

“Appa ?? Kaukah itu ??” Tanya Yuri.
“Yuri.” Kata Appa.
“Appa, aku sangat merindukanmu ! Mengapa kau meninggalkanku dan yang lainnya, apa kau tidak mencintaiku ??” Tanyaku.
“Appa menyayangimu nak, tapi sekarang Appa membencimu.” Katanya.
“Mwo ?? Wae Appa ?? Wae ?? Kenapa kau membenciku ??” Tanyaku lagi.
“Kau seudah mengingkari janjimu pada Appa.” Katanya lalu berjalan menjauh dariku.
“Janji ?? Janji apa ??.” Tanyaku.
“Ingat-ingatlah nak, Appa ingin kau menepati janjimu itu.” Kata Appa lalu menghilang.
“Appaa … Appa …. Jangan pergi … appa.” Teriakku.

[End of Dream]

Aku terbangun, tiba-tiba ada yang mengguncangku dan menarik tanganku.
“Yah !! Kwon Yuri Babo !!” Katanya.
Aku mengucek-ngucek kedua mataku mencoba melihat siapa yang ada didepanku saat ini.

-TBC-

1 komentar:

SoshiShine9 mengatakan...

unnie.. sslam kenal aku new reader.. baru2 ini aja aku nemu blog unnie..
ceritanya seru2 unnie..
aku tunggu kelanjutannya buat ff yang ini ya..
coz aku juga baru2 ini ngefans snsd,jadi pengen tau juga awal debut mereka... walopun cuma ff ga beneran..
aku tunggu ya unnie.. gomawo..

Posting Komentar